Perancangan dan Analisis Desain Jaringan Fiber To The Building (Fttb) Berbasis Gpon untuk Apartemen Taman Kemayoran Condominium

  • Bianca Alfathan Pratama Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Dodi Zulherman Institut Teknologi Telkom Purwokerto
  • Fauza Khair Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Keywords: FTTB, GPON, Link Power Budget, Rise Time Budget, Bit Error Rate

Abstract

Dahulu masyarakat hanya membutuh layanan suara, namun saat ini masyarakat juga membutuhkan
layanan video dan data. Fiber To The Building (FTTB) merupakan infrastruktur jarring serat optik yang dapat
memberikan ketiga layanan tersebut. Skripsi ini membandingkan kedua STO dengan menggunakan teknologi yang sama yaitu teknologi GPON, dalam perancangan jaringan FTTB untuk menghasilkan rekomendasi teknologi mana yang lebih baik untuk diterapkan. Skripsi ini dimulai dengan melakukan surver lokasi, melakukan perancangan jaringan, menentukan perangkat dan spesifikasi, serta membuat simulasi jaringan menggunakan OptiSystem dan melakukan melakukan perhitungan parameter. Lokasi perancangan terdapat pada Apartemen Taman Kemayoran Condominium Tower Cendana. Apartemen adalah blok bangunan yang didalamnya terbagi-bagi sejumlah ruang pribadi sebagai pengganti rumah. Pada penelitian didapatkan nilai power link budget pada teknologi GPON untuk downstream -22.709 dBm dan -24.536 dBm untuk STO Kemayoran. Sedangkan untuk STO Cempaka Putih downstream -22,865 dBm dan untuk upstream -24,692 dBm. Untuk perhitungan rise time budget untuk STO Kemayoran adalah 0,17 ns untuk downstream (syarat 0,28 ns) dan 0,29 ns untuk upstream (syarat 0,56 ns), sedangkan untuk STO Cempaka Putih untuk downstream 0,17 ns (syarat 0,28 ns) dan untuk upstream 0,29 ns (syarat 0,56 ns). Pada parameter BER untuk downstream sebesar 5,18344 x 10 -122 dan upstream sebesar 2,03382 x 10 -013 untuk STO Kemayoran. Pada STO Cempaka Putih untuk downstream 1,65701 x 10 -117 dan untuk upstream 1,18132 x 10 -012 (standar 10
-10). Pada jaringan FTTB teknologi GPON yang telah dirancang layak untuk diterapkan karena telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT.Telkom Akses dan ITU-T.

References

[1] D. S. SAFITRI, dalam Penanganan Gangguan Kabel Fiber Optic Putus Pada Jaringan Fiber To The Home (FTTH) di PT. Transdiator Indonesia Oleh PT. Telkom Infra, vol. II, 2017. S. Hani, "Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor," IST AKPRIN YOGYAKARTA, Yogyakarta.
[2] R. D. SAVITRI, dalam EVALUASI PERANCANGAN JARINGAN FTTH (Fiber To The Home) DENGAN TEKNOLOGI GPON (Gigabit Passive Optical Network) (STUDI KASUS PLAZA 1 PONDOK INDAH JAKARTA SELATAN), vol. II, 2011.
[3] Anonymous, “Elektro Indonesia,” Jaringan Akses Fiber, April 1999. [Online]. Available: https://www.elektroindonesia.com/elektro/tel25.html. [Diakses 11 November 2017].
[4] A. J. Maulana, Perancanaan Desain Jaringan Metro FTTH di Universitas Indonesia, vol. II, 2012.
[5] Anonymous, “Digital Meter Indonesia,” Memahami Apa itu Passive Optical Network ?, [Online]. Available: https://indo-digital.com/memahami-apaitu-passive-optical-network.html. [Diakses 11 November 2017]
Published
2019-05-09
How to Cite
Pratama, B. A., Zulherman, D., & Khair, F. (2019). Perancangan dan Analisis Desain Jaringan Fiber To The Building (Fttb) Berbasis Gpon untuk Apartemen Taman Kemayoran Condominium. Proceedings of the National Conference on Electrical Engineering, Informatics, Industrial Technology, and Creative Media, 1(1), 372-377. Retrieved from https://conferences.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/centive/article/view/66