Perancangan Desain Jaringan Fiber To The Tower (Fttt) Dengan Membandingkan Teknologi Gpon Dan Xgpon Untuk Area Sokaraja
Abstract
Abstrak- Perancangan Jaringan Fiber To The Tower (FTTT) khususnya area Sokaraja belum merata, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan bandwidth maka dilakukan perancangan FTTT dengan teknologi GPON yang sudah banyak digunakan, saat ini telah dikembangkan teknologi baru untuk menyempurnakan teknologi sebelumnya yaitu XGPON. Sehingga dilakukan perancangan FTTT menggunakan teknologi GPON dengan membandingkan teknologi XGPON. Teknologi XGPON mempunyai daya keluaran sumber optik yang lebih besar di bandingkan GPON dari sisi downstream maupun upstream sehingga daya yang diterima oleh sisi penerima lebih besar dengan menggunakan teknologi XGPON. Untuk nilai BER yang diperoleh lebih kecil dengan menggunakan teknologi GPON, hal ini dikarenakan GPON mempunyai bit rate yang lebih kecil dan menggunakan panjang gelombang yang lebih kecil di banding XGPON, semakin besar bit rate dan panjang gelombang yang digunakan maka akan semakin besar pula BER yang diperoleh. Nilai BER pada kedua teknologi tersebut dapat dikatakan baik karena memenuhi standar. Untuk parameter Q Factor pada teknologi GPON memperoleh nilai yang lebih besar disbanding teknologi XGPON, hal ini dikarenakan GPON memiliki bit rate yang lebih kecil dibanding XGPON, semakin besar bit rate yang digunakan maka akan semakin kecil nilai Q Factor yang diperoleh. Nilai Q Factor pada kedua teknologi tersebut dapat dikatakan baik karena nilai
yang diperoleh masih memenuhi standar.
References
Perum Manglayang,” e-Proceeding of Engineering, vol. 5, p. 196, 2018.
[2] I. A. Dinina, “Analisis Perbandingan Teknologi GPON dan XGPON untuk Perancangan Jaringan Fiber To The Home,” Transient, vol. 5, pp. 468-471, 2016.
[3] K. G, Optical Fiber Communication 2rd Edition, New York: McGraw-Hill, Inc., 1991.
[4] C. J. Barry, Sebuah Pengantar Serat Optik Edisi Ketiga, Erlangga, 2005.
[5] P. D., Serat Optik, 2009.
[6] K. G, Optical Fiber Communication 3rd Edition, USA: McGraw-Hill, Inc., 2000.
[7] R. Al-Adawiyah, Evaluasi Perancanga Jaringan FTTH dengan Teknologi GPON di komplek Green Mansion Jakarta, 2010.
[8] Sunsea Telecommunications, “FTTx ODN Solutions,” China, Sunseagroup, 2011, pp. 2-25.
[9] Huawei Technologies, “Huawei,” dalam Product Description Huawei, Shenzhen, People's Replubic of China, 2013, pp. 4-21`.
[10] I. H. Nugraha Septiana Pamungkas dan S. Desti Madya Saputri, “Analisis Performasi Teknologi XGPON Mengguakan Splitter,” e-Proceeding of Engineering, vol. 4, pp. 3597-3598, 2017.
[11] A. K. Rima Fitria Adiati dan h. Setijono, “Analisis Parameter Signal to Noise Ratio dan Bit Error Rate dalam Backbone Komunikasi Fiber Optik Segmen Laongan-Kebalen,” Jurnal Teknik ITS, vol. 6, pp. 688-689, 2017.
[12] S. M. I. M. Yaaya Fauzhi Nur Rosid, “Analisis Kinerja Transmitter Optik Laser pada Teknologi XG-PON,” e-Proceeding of Engineering, vol. 4, pp. 1630-1637, 2017.
[13] ITU-T Recommendation G.984.2, Gigabit-capable Passive Optical Networks (G-PON): Physical Media Dependent (PMD) layer specification, 2003.
[14] ITU-T Recommendation G.987.2, 10-Gigabitcapable passive optical networks (XG-PON):
Physical media dependent (PMD) layer specification, 2016.
[15] G. Keiser, Optical Fiber Comunication, 4rd Edition, Singapore: McGraw-Hill, 2000.