Analisis Pengaruh Kecepatan Terhadap Parameter CCDF Pada Aplikasi DVB-T2 Menggunakan Kanal HST
Abstract
Perkembangan sistem televisi di Indonesia berawal dari Digital Video Broadcasting-Terestrial (DVB-T) kemudian
berpindah menggunakan standar baru yaitu Digital Video Broadcasting-Terestrial Second Generation (DVB-T2). Sistem DVBT2 menggunakan teknologi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). Oleh karena itu, sistem DVB-T2 sesuai
untuk digunakan pada kondisi High Speed Train (HST). Teknik multicarrier pada teknologi OFDM merupakan keunggulan
yang dimiliki oleh sistem DVB-T2 dengan menggunakan orde modulasi yang tinggi seperti 64-QAM. Selain itu, channel coding
yang digunakan pada sistem DVB-T2 adalah Reed Solomon. Penggunaan channel coding Reed Solomon membuat informasi
lebih realible terhadap kondisi HST. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis power dengan menggunakan kurva
Cumulative Complementary Distribution Function (CCDF) pada kanal HST. Variasi kecepatan pada penelitian ini terdiri dari
10 m/s adalah kecepatan rendah, 50 m/s adalah kecepatan sedang, 100 m/s adalah kecepatan tinggi. Hasil analisis kurva CCDF
yang didapatkan dari penelitian ini adalah pada kecepatan tinggi reciever menerima power yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kecepatan rendah yaitu sekitar 14 dB. Sedangkan pada kecepatan rendah menerima power sekitar 8 dB. Hal ini
disebabkan penggunaan channel coding Reed Solomon yang membuat kanal menjadi tidak linier. Oleh karena itu dengan
memanfaatkan ketidak linieran kanal, sistem DVB-T2 dengan channel coding Reed Solomon menjadi realible pada kanal HST.